RSS

Susu Prebiotik Ubi Jalar


Jika mendengar istilah ‘susu prebiotik’ ataupun ‘ubi jalar’ mungkin sudah biasa, tetapi bagaimana jika keduanya digabungkan  menjadi satu? Hasilnya sangat mengagumkan. Susu prebiotik ubi jalar merupakan produk inovasi di bidang agroindustri yang ditemukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Mahasiswa itu adalah M Noorcahya Eka Sakti, Fatwa Eka Widarti, dan M Syaifudin dari Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Keprihatinan akan naiknya harga kedelai dan minimnya inovasi susu memaksa ketiga mahasiswa ini mengolah ubi jalar sebagai bahan baku susu. Selain mudah didapat, ubi jalar ungu juga mempunyai keunggulan pada warna alami yang sangat disukai anak anak.
Banyak orang memandang remeh dengan ubi jalar merah atau sweet potatoes (Ipomoea batatas). Padahal ubi yang satu ini mengandung beragam zat gizi yang sangat baik bagi tubuh. Ubi jalar merah mempunyai kandungan provitamin A atau retinol dalam jumlah tinggi, yaitu 2.310 mikrogram dalam setiap 100 gram yang setara dengan satu tablet vitamin A. Bahkan dibandingkan bayam dan kangung, kandungan vitamin A ubi jalar merah masih setingkat lebih tinggi. Keistimewaan ubi ini juga terletak pada kandungan seratnya yang sangat tinggi. Bagus untuk mencegah kanker saluran pencernaan dan mengikat zat karsinogen penyebab kanker di dalam tubuh.



Berikut kandungan zat gizi ubi jalar merah/100 g selengkapnya:

Protein                        :           1.8 g
Lemak                        :           0.7 g
Karbohidrat               :           27.9 g
Mineral                       :           1.1 g
Kalsium                      :           49 mg
Vitamin A (retinol)     :           2310 mcg
Vitamin C (askorbat) :           20 mg

Sumber: Oey Kam Nio/FKUI


Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 1995, tingkat pemenuhan vitamin A di Indonesia rendah. Oleh sebab itu, produk ini sangat sesuai untuk dikembangkan di Indonesia. Pembuatan susu prebiotik yang menjadi finalis Program Kreativitas Direktorat Pendidikan Tinggi 2008 itu pun cukup sederhana. Berikut keterangannya:


Bahan yang diperlukan:
Bahan utama               :           Ubi jalar ungu, air
Bahan tambahan         :           Gula, susu skim

            Terdapat dua cara membuat susu prebiotik ubi jalar, yaitu:
Cara I: 
  1. Potong kecil kecil ubi jalar dan rebus 5 menit saja. 
  2.  Setelah itu blender dengan air. Perbandingannya 1:3. satu air dan tiga ubi.
  3. Selesai diblender tambahkan gula 5 persen, dan skim susu 5 persen, lalu rebus hingga mendidih selama 20 menit. 
  4. Dinginkan.

Cara II:
1.      Ubi jalar merah yang telah dikupas dan dicuci dimasukkan dalam wadah berisi air dengan perbandingan 1:2.
2.      Campuran ini kemudian dipanaskan pada suhu 70 derajat celsius selama 30 menit.
3.      Setelah dingin dan materi cair dipisahkan dari materi padatnya, materi cair diendapkan selama semalam untuk diambil pati dari sarinya.
4.      Susu bisa ditambah aroma dan perasa agar disukai anak-anak.
Begitulah cara membuat susu prebiotik ubi jalar, mudah dan murah kan? Ayo, kamu pun dapat membuatnya sendiri.. :D

Sumber:

Postingan Pertama

Jujur aje cuy, ane bingung mau nulis apa untuk postingan pertama ini. Dan akhirnya! Setelah melalui proses pemikiran yang gak panjang-panjang amat, saya memutuskan untuk curhat gak penting. huakakakakakak. Jadi gini ceritanya cui. Sekarang udah bulan Desember kan? Berarti aku udah...satu..dua..tiga..empat..Empat bulan di Jogja! Kota pelajar Indonesia..aihihihi. Aku pertama kali dateng ke Jogja sekitar bulan Maret 2010., tapi mulai netapnya itu sejak bulan Agustus. Kesan pertamaku tentang Jogja adalah: "Jogja lebih bersih daripada kampung halamanku!".

Emang sih baru empat bulan, tapi udah balik dua kali ke kampung halaman tercinta, sungguh naas dan menelan banyak biaya, menyobek kantong dan menguras dompet! ck! Kalau pulkam yang pertama sih wajar..libur lebaran cuy. Nah yang kedua itu loh! Masih kusesali keputusanku untuk pulang gara-gara harga tiket balik ke Jogja yang melambung tinggi. Sumpah dah ngeselin amat tu maskapai penerbangan! cih! Jadi kemaren kan Gunung Merapi sempat meletus tuh, nah, orang tuaku langsung pada hebring nyuruh aku pulang ke kampung halaman terncinta, ditambah dengan di liburkannya kampus, akhirnya..yo wis, aku manut ae..tapi ternyata...semua tiket pesawat dan kereta untuk semua tujuan abis! Mana Bandara Adi Sucipto ditutup lagi..Sementara situasi makin gawat paska letusan dahsyat Jumat malam, temen-temen pada mudik, kosan kosong..dan tinggal lah tiga bocah di kosan ku, yaitu Aku, si Mami dan si Onye.

Tiga anak ilang ini pada panik semua nih ceritanya, jalanan Jogja yang putih tertutup abu dan ditambah eksodus besar-besaran masyarakat ke luar Jogja, bener-bener ngebuat Jogja seperti kota mati. 3 bocah ilang langsung gelagapan ngacir nyari tiket dah. Pencarian tiketnya itu loh, bener-bener menyita energi dan kesabaran. Setelah mondar-mandir keliling Jogja, akhirnya nemu tiket travel ke Surabaya yang berangkat hari itu juga.

Tanya dong, kenapa mesti hari itu berangkatnya? Nah, jawabnya itu karena..si Mami tuh udah dipaksa mesti keluar Jogja hari itu juga sama orang tuanya.  Karena berbagai hal, aku juga akhirnya ikut ke Surabaya. Perasaanku saat itu tuh campur aduk. Bingung iya, takut iya, banyak dah pokoknya. Soalnya aku baru pertama kali ke Surabaya, gak punya keluarga disana lagi, si Onye senasib tuh sama Aku. Tapi untungnya si Mami baik hati mau nolongin kita berdua. Setalah dapat tiket, para bocah ilang langsung nge-pack alias packing alias berkemas-kemas alias siap-siap...


Setelah itu....dimulailah sebuah perjalanan tak terduga dan penuh kejutan dari awal sampai akhir. Sebuah perjalan luar biasa 3 bocah ilang.... *to be continued*